Kamis, 04 Juni 2009

Dua Geng Motor Bentrok, Satu Tewas

SUBANG, BUMI-

Dua geng motor di Subang yakni Briges dan XTC terlibat adu fisik di kawasan Ciater Riung Rangga (CRR) Desa Palasari Kec. Ciater, Minggu (31/5) Pukul 01.00 WIB. Akibat peristiwa itu, satu anggota geng Briges tewas seketika, satu luka berat, dan dua anggota lainnya mengalami luka ringan.

Korban tewas adalah Faishal Rhamdani (27), warga Gang Tengah RT. 15/04 Kel. Karanganyar, Kec. Subang. Korban luka berat adalah tercatat bernama Ilham (19), sedangkan korban luka ringan Kiswanto (19) dan Riki Agustian (21), ketiganya merupakan warga Malandang RT. 19/04, Kel. Cigadung Kec. Subang.

Menurut keterangan sejumlah saksi mata, aksi brutal dua geng motor itu terjadi dua kali di tempat yang sama. Kejadian pertama terjadi di pertigaan CRR yang biasa diguakan sebagai tempat pangkalan ojeg motor. Dalam peristiwa itu, satu anggota Geng Briges, Faisal Rhamdani tewas seketika setelah begian kepalanya terkena hantaman benda tumpul.

Selang satu jam kemudian, bentrokan antar dua geng motor itu kembali pecah di tempat yang sama. Dalam insiden ke dua, tiga anggota Geng Briges kembali menjadi korban. Satu mengalami luka berat dan dua lainnya mendrita luka ringan.

Berdasarkan rekam medis yang diperoleh dari petugas jaga RSUD Ciereng, Rudi, korban tewas, Faishal dikethaui menderita luka robek pada pelipis kiri dan kanan sepanjang 10 centimeter yang disertai bengkak. Selain itu pada jasad korban ditemuka ada luka robek pada batang hidungnya.

“Dari hidung dan mulut korban pun ada pendarahan aktif. Hal itu mengindikasikan jika korban mengalami pendarahan di otak, hingga menyebabkan kematian,” kata Rudi.
Sementara korban luka berat, Ilham, mengalami luka robek pada bagian perut dan tengkuk. Salin itu ditemukan juga luka memar di muka diduga akibatkan hantaman benda tumpul.
“Saat ini kondisi Ilham masih kritis,” kata Rudi.

Menurut sumber dari kepolisian, sebelum berangkat ke daerah Ciater, Faishal sempat berpamitan kepada orangtuanya. Waktu itu dia mengatakan akan menghadiri perayaan ulang tahun geng Motor Briges.

Namun sekira Pukul 02.00 WIB, ada sekelompok anak muda yang membawa Faishal ke rumahnya dan mengatakan Faishal mengalami kecelakaan. Namun setelah didesak, akhirnya Faisal diketahui telah menjadi korban kebrutalan angggota geng motor lainnya
Sementara itu, korban yang menderita luka ringan Kiswanto yang ditemui di ruang unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Ciereng mengatakan, dirinya berangkat dari Subang sekitar pukul 0030 WIB dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio bersama tiga rekannya untuk menemui anggota Gang Briges lainnya yang menunggu di Ciater. Namun mereka tak berhasil menumukan kelompoknya di Ciater.

Akhirnya, Kiswanto dan dua temannya kembali ke arah Subang. Akan tetapi perjalanan mereka dihadang sekelompok anak muda di pertigaan CRR yang berjumlah sekitar 30 orang, kelompok tersebut langsung melakukan penganiayaan, sehingga Kiswanti mengalami luka-luka.
Sedangkan menurut pengakuan Frans (18), warga Palasari Ciater yang ditemui di Polsek Jalancagak mengatakan, malam itu dia sedang nongkrong bersama temannya di pinggir jalan di Palasari. Tak lama berselang ada kelompok gengi Briges menuju Ciater.

“Saat itu, anggota Geng Briges memukul teman kami yang bernama Yudi hingga terjatuh. Orang itu berteriak, Aing ti Brigest", ujar Frans, yang mengaku anggota Geng XTC Palasari.
Kepala Polres Subang Ajun Komisaris Besar Sugiyono mengatakan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan data serta informasi terkait dengan tewasnya salah seorang anggota geng motor. Untuk keperluan tersebut, pihak Polres tengah memeriksa empat anggota Geng XTC.

“Dugaan sementara, Geng Briges akan merayakan ulang tahun di Ciater. Anggota yang datang ke lokasi terdiri dari anggota yang berada dari Bandung dan dari Subang. Namun, ditengah perjalanan, mereka bertemu dengan XTC, hingga terjadi bentrokan,” ujar Kapolres.
Dikatakan juga, saat ini pihaknya telah membawa jasad, Faishal Ramdani ke RSUD Hasan Sadikin Bandung untuk di outopsi. “Kita lakukan outopsi untuk melengapi pemberkasan. Mungkin beberapa hari kedepan hasilnya baru diketahui,” kata dia.

Polisi Periksa Puluhan Anggota Geng Motor di Mapolsek Jalancagak

Polisi Sektor (Polsek) Jalancagak, akhirnya mengamankan puluhan anggota dua geng motor yang terlibat bentrokan di kawasan Ciater Riung Rangga (CRR), Minggu (31/5) dini hari kemarin. Dua di antaranya bahkan sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus terbunuhnya Faisal Rhamdani (27), warga Gang Tengah, Kel. Karanganyar Subang yang diduga anggota geng motor “B”.

Sebagian besar anggota geng motor yang diperiksa ternyata merupakan warga Bandung yang sedang bertandang ke Subang. Mereka adalah angota geng motor “X” yang terlibat bentrkan dengan geng motor “B”.

Menurut keterangan Kepala Polres Subang Ajun Komisaris Besar Sugiyono, dua anggota geng motor yang telah ditetapkan sebagai tersangka adalah Fery dan Yudi, semuanya warga Palasari Ciater Subang. Selain mereka, Polisi telah mengindentifikasi tujuh nama lain yang kemungkinan besar bakal menajdi tersangka lain yakni, Heri alias Bule, Abay, Amoy, UP, Cepe, Haphap dan Kojek. Mereka semua diketahui warga Bandung dan merupakan anggota geng motor terkenal di Kota Kembang.

“Kemungkinan mereka bakal jadi tersangka karena proses penyidikan masih berlangsung,” kata Kapolres, seusai menerima wartawan yang berujuk rasa, Senin (1/6). Menurut Kapolres, dari lokasi kejadian Polisi menemukan barang bukti yang diduga digunakan sebagai alat kekerasan kepada korban sepertii batangan besi, balok kayu, dan pecahan botol minuman keras. Saat ini barang bukti tersebut diamankan diamankan di Mapolsek Jalancagak.

Dikatakan juga, korab tewas dalam persitiwa itu, Faisal, ternyata tidak hanya menerima hantaman benda tumpul. Sebab, pada bagian punggung korban terdalat luka bacok cukup dalam.
“Atas permintaan orang tuanya, jenazah korban masih diotupsi di RS Hasan Sadikin Bandung,” kata Kapolres.

Dalam kesempatan itu, Kapolres menduga, jika persitiwa pengrusakan tiga pos polisi di jalan Otto Iskandardinata terkait erat dengan pecahnya bentrokan antar geng motor di sekitar CRR. Pasalnya, ketika kaca jendala pos Polisi dihancurkan, ada warga yang mendengar deru sejumlah mesin motor.

“Kemungkinan anggota geng yang akan balas dendam tidak bisa melaksanakan niatnya karena di lokasi kejdaian telah dijaga ketat aparat. Kuat dugaan mereka melampiaskan kekesalannya dengan cara merusak pos polisi,” kata Kapolres.

Setelah menetapkan dua tersangka pelaku pengeroyokan Faishal Ramdani, pada Senin (1/6). Polisi dari Sektor Jalancagak, Selasa (2/6) kembali menetapkan dua tersangka baru. Mereka adalah, Egi (19) warga Jalan Pajajaran Kelurahan Arjuna, Bandung dan Anto (20) warga Kel. Cicendo, Bandung.

Menurut Kepala Polres Subang, Ajun Komisaris Besar Sugiyono didampingi Kepala Polsek Jalancagak, Ajun Komisaris. Dadang Kurniadi, penetapan dua tersangka baru tersebut, merupakan hasil pengembangan dari Bandung dan Palasari Subang.

“Semua tersangka bakal dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan,” ujar Kapolres.
Dikatakan juga, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan golok, rantai, botol bekas minuman keras dan beberapa benda lainnya yang diduga digunakan untuk mengeroyok korban. Barang-barang itu nantinya bakal dijadikan sebagai barang bukti di perisidangan nanti.

Sementara itu, salah seorang tersangka, Egi sebelumnya tidak mengaku jika dirinya terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut. Dia berkilah saat kejadian berlangsung dirinya tengah berduaan bersama teman wanitanya.

Namun ketika polisi mendesaknya, akhirnya Egi mengaku ikut memukul korban dengan tangan kosong. “Saya hanya mukul pake tangan saja. Sedangkan kawan-kawan yang lain memukulnya dengan alat. Setelah itu saya langsung pergi,” ujar Egi.

Terkait dengan barang bukti yang ditemukan oleh kepolisian, Egi mengaku tidak tahu menahu. Hal yang sama diungkapkan oleh Anto. “Waktu saya nongkrong bareng teman-teman, tahu-tahu saya dilempari botol minuman, barang tersebut dilemparkan oleh anak-anak Bridges,”kata Anto.

Seperti diberitakan, Senin (1/6), Polres Subang mengamankan puluhan anggota dua geng motor yang terlibat bentrokan di kawasan Ciater Riung Rangga (CRR), Minggu (31/5) dini hari kemarin. Dua diantaranya bahkan sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus terbunuhnya Faishal Ramdani (27), warga Gang Tengah, Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang yang diduga anggota geng motor “B” Sebagian besar anggota geng motor yang diperiksa ternyata merupakan warga Bandung yang sedang bertandang ke Subang. Mereka adalah angota geng motor “X” yang terlibat bentrokan dengan geng motor “B”.

Di Duga Kawanan Geng Motor Hancurkan Tiga Kaca Pos Polisi

Sementara itu Tiga Pos Polisi yang berada di sepanjang jalan Otista Subang Kota diketahui kaca jendelanya pada hancur, Minggua pagi (31/5). Kuat dugaan kaca jendela tersebut sengaja dihancurkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, sekira Pukul 02.00 WIB. (31/6).

Dari pantauan Koran BOM, tiga pos polisi yang hancur itu adalah pos Polisi di Perempatan Sinta, Pos Wesel, dan Pos Pondok Dewi. Pecahan kaca terlihat masih berserakan di lantai Di Pos Sinta, kaca depan dan kaca pinggir tampak berantakan. Sedangkan di Pos Pondok Dewi, seluruh kaca yang mengitari pos tidak tersisa.

Menurut Brigadir Wawan, petugas yang dijumpai di Pos Sinta mengatakan, dirinya baru mengetahui hal itu sekira pukul 05.30 WIB, ketika dia tiba di pos tersebut. Sementara itu Uki (54), pedagang makanan siap saji yang berada di samping pos Sinta mengatakan, dia mendengar bunyi seperti suara kaca pecah, pada pukul o02.00 WIB. Namun saat itu dirinya tidak menyadari jika yang dipecahkan adalah kaca jendela Pos Polisi.

“Sekitar pukul 02.00 Wib, saya baru pulang belanja dari pasar, waktu hendak ganti pakaian, saya mendengar sura pyar.Akan tetapi saya tidak berani keluar dari warung karena takut ada orang yang jahat,” ujar dia.

Ketika ditanya apakan dirinya mengetahui pelaku penghancuran kaca, Uki mengaku tidak tahu. Dia hanya mengatakan ketika ada bunyi kaca pecah terdengar pula deru mesin kendaraan roda dua. “Waktu saya pulang pun, banyak kendaraan roda dua yang menuju ke wilayah Selatan,”tambahnya.

Di tempat terpisah Kepala Polres Subang Ajun Komisaris Besar, Sugiyono mengatakan, kerusakan di tiga pos polisi diduga dilakukan oleh geng motor yang sering meresahkan warga. Namun, untuk memastikannya, tambah Kapolres, saat ini pihaknya tengah melakukan pengumpulan data.

“Untuk mengetahui motif pelaku, saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap geng motor yang ada di Kabupaten Subang. Namun untuk mengetahui siapa pelakuknya, hingga saat ini Kami belum mendapatkan info,” ujar Kepala Polres.

Ketika ditanyakan apakah ada pelaku yang diamankan, Kapolres Subang mengatakan bila hingga saat ini belum ada tersangka yang diamankan, hanya, menurutnya informasi siapa yang akan menjadi calon tersangka sudah masuk ke kepolisian dan tengah didalami.

“Semua bisa terkait, baik itu geng motor yang tengah bermasalah saat ini, maupun pihak lainnya, sebab untuk waktunya sendiri mendukung karenanya saat ini kami tengah mengumpulkan bukti- bukti yang diperlukan,” tegas Kapolres.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar